aprile 19, 2006

pour poubelle


Junk Mail - Katalog sampah


Junkmail di sini dianggap sampah (oh how appropriate!). Ia membanjiri kotak surat kami dan jumlahnya melimpah tak terkira. Dalam seminggu satu household bisa dapet lebih dari dua lusin katalog belanja dari toko yang berbeda.

Apalagi menjelang Easter, aduh, para produsen gundah gulana tak terkira jikalau kami tidak membelanjakan uang untuk beli Easter bunny di tempat mereka.

Bahkan Easter Sunday pun, saya keluar rumah dan mendapatkan semua rumah di ruas jalan kami telah disumpali oleh junkmail (lihat foto). Angkat topi sombrero buat si distributor junkmail, hari libur nasional pun ia masih getol menyebar informasi.

Selepas Easter, bisa dibayangkan, karena spending spree konsumen telah jauh berkurang, tentu produsen dan supermarket besar akan lebih gila-gilaan. Pasti ada sale, stockout, turun harga, diskon raya, dan harga spesial. Yang tentu saja berarti lebih banyak lagi junkmail yang harus disebarkan ke suburbs.

Dan jangan lupakan, hari-hari biasapun kami telah kebanjiran junkmail.

Lingkaran sesat. Junkmail ini tak akan pernah berhenti mengalir.

8 comments:

Anonimo ha detto...

perche no metti NO PUBLICITA sul casella postale?
é fungziona qui in Italia.

Anonimo ha detto...

Semplicemente perche' cio' hai detto non funziona per niente. Non importa al distributtore di junkmail il fatto che sia una richiesta sul casella postale. Si parlano di farlo illegale pero' .... chissa' -mah!

Anonimo ha detto...

bukannya bisa nempel "Jangan kasih iklan" di kotak pos gitu?

Anonimo ha detto...

Banyak kok rumahtangga yg pasang plaque "No junkmail" tapi ngga pernah diindahkan. Ada atau tiada, sama aja.

Anonimo ha detto...

makanya pake yahoo. junkmailnya langsung kesaring. gak perlu masuk inbox.

(apaan sih?)

Anonimo ha detto...

macchi... wah! udah lama ga berkunjung ke macchi, eh malah pindah alamad.. yang ini aku ngerti bahasanya. kalo yang di over-blog... masih butuh trenslesen.

all the best for your new home yak.

(kesannya kayak pindah rumah beneran)

:D

Anonimo ha detto...

Mmm....untung di sini (Bandung, Indonesia) belum kaya gitu, ya?
Terlihat mengerikan sekali.
Mmm...tapi kalo dikumpulin, bisa diloakin ga? Anyway......di sana ada tukang loak?

OOT: Alamat blogku ganti jadi itu.
cosa facciamo adesso? artinya...apa yang kita lakukan sekarang?

Anonimo ha detto...

NUI : di sini ngga ada 'kang loak, tapi ada juga kadang org yg nyari barang bekas (perabotan, TV, dll) yg menyisir dari suburb ke suburb.

Cosa facciamo adesso = what do we do now?