Pak RT-nya Mayangsari ternyata innocent euy!

Woaaah ... beginilah wajah industri hiburan di RI.

Mau nyalahin siapa coba? Halimah yang melabrak Mayangsari? Mayangsari yang memampas suami orang (dan membuahkan bibit)?

Beh, saya bilang sih Bambang ajah yang mata keranjang duren tiga euy. Mari salahkan dia dan nafsu liarnya. What a dickhead (no pun intended) !

Tapi yang lebih lucu adalah saat jurnalis gosip kehabisan berita, mereka menjadi gerombolan desperado, maka angle paling tak biasa pun harus diburu.

Pak RT-nya Mayangsari pun diwawancarai dan akhirnya terseret ke kubangan skandal nasional RI. ^^

Dan err ... urusan semprot-menyemprot nyamuk pun dibawa-bawa. Haruskah kita sekarang berasumsi bahwa ternyata kediaman Mayangsari mengandung banyak nyamuk?

Ah ... pokoke E! Hollywood kalah saucy euy.

Ketua RT Tak Tahu Mayang Tinggal di Wilayahnya
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/23/194618.htm

Ketua RT 02/RW 08 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak tahu menahu soal keributan yang terjadi di salah satu rumah warganya yang terletak di Simprug
Golf XV/36, rumah yang selama ini didiami penyanyi Mayangsari.

Kepada wartawan, Pak RT yang bernama Abdul Hak itu mengatakan, pihaknya tidak pernah menerima laporan tentang keributan yang terjadi pada Minggu malam (21/5).

"Saya tidak tahu, tidak ada laporan soal itu kepada saya. Kalau saja polisi datang kepada saya, saya bisa bersikap," kata Abdul.

Saat ditanya, apakah Mayangsari pernah meminta perlindungan kepadanya saat peristiwa keributan itu. Abdul Hak justru menimpali begini, "Kenal saja nggak, lapor saja nggak, bagaimana bisa melindungi."

Abdul Hak mengaku, dirinya pernah beberapa kali mencoba bertemu dengan Mayang. Salah satunya, adalah untuk program penyemprotan nyamuk, namun tidak mendapatkan izin. "Untuk masuk menyemprot, saya tidak diizinkan," tutur Abdul.

Bahkan, kata Abdul, dirinya juga tidak pernah tahu bahwa Bambang Trihatmodjo yang putra mantan presiden Soeharto itu kerap menginap di rumah warganya.

Jawaban senada juga terlontar saat Abdul ditanya perihal status Mayangsari yang artis itu. "Saya tidak tahu dia artis atau bukan."

Disinggung soal kepemilikan rumah, Abdul Hak menganjurkan kepada wartawan untuk menanyakan langsung kepada pihak kelurahan. Untuk urusan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), Abdul mengaku tidak pernah melalui dirinya selaku ketua RT.

"Bisa jadi, petugas PBB-nya yang langsung ke rumah Mayang."

Kisah Cinta Mayangsari-BT
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/23/182325.htm

Tahun 1997: Bambang Trihatmodjo alias BT kabarnya mulai berkenalan dengan Mayangsari. Saat itu Mayang dikontrak untuk menghibur simpatisan Golkar saat kampanye Pemilu.

Orang yang mengenalkan Mayang kepada Bambang adalah Camelia Malik. Saat itu Bambang memang menjabat Bendahara DPP Partai Golkar. Sejak perkenalan itu, kabarnya, hubungan keduanya kian dekat. Ketika itu, Presiden Soeharto (ayahanda Bambang) masih kuat-kuatnya.

Tanggal 6 November 2000: Meski kenal dengan keluarga Cendana, Mayangsari ogah dibilang punya hubungan khusus dengan mereka, apalagi menyangkut kedekatannya dengan Bambang Trihatmodjo. "Kedekatan gue sebatas hubungan kerja. Ibaratnya kita penjual jasa dan mereka memanfaatkan kita, gitu aja. Habis itu kalau mau ingat ya syukur, nggak ingat ya udah. Yang penting selama mereka membutuhkan, kita tanggung jawab sebatas itu aja," ujar Mayang kepada Warta Kota di Hard Rock Cafe, 6 November 2000.

April 2002: Mayangsari digosipkan dilabrak istri Bambang Trihatmodjo, Ny Halimah, di rumah Mayang di Simprug Golf, setelah kepergok bermesraan di sebuah kafe di bilangan Senayan. Mayang menyangkal dan menyatakan bahwa dia telah difitnah. Dia malah menantang wartawan dan berani memberi uang Rp 1miliar kepada siapa saja yang bisa membuktikan kebenaran gosip itu.

November 2005: Di internet beredar foto-foto mesra orang yang mirip Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo. Orang yang mirip Mayangsari hanya menggunakan pakaian dalam warna merah. Dalam foto lainnya, mereka berciuman mesra. Pengamat telematika Roy Suryo meyakini foto itu asli dan bukan hasil rekayasa. Namun ia tidak berani memastikan apakah orang dalam foto itu Mayangsari dan Bambang atau bukan.

Februari 2006: Mayangsari yang lahir di Purwokerto (Jateng) 23 Agustus 1971 ketahuan hamil. Ia pun langsung diburu para pencari berita. Rumahnya di Jalan Simprug Golf XV/36, Jakarta Selatan, setiap hari didatangi wartawan dan pekerja infotainment.

Tanggal 17 Februari 2006: Mayangsari mengaku bahwa ia memang tengah hamil. Lewat sebuah surat tulisan tangan Mayang yang diterima Warta Kota lewat faksimili, Mayang menyampaikan bahwa ia belum bisa bertemu wartawan karena kondisinya sedag tidak fit akibat sedang hamil. Ia minta agar tidak diganggu privasinya.

Tanggal 27 Februari 2006: Mayang akhirnya muncul dan mau buka suara, kendati masih merahasiakan siapa ayah jabang bayi yang dikandungnya. Soal gosip hubungannya dengan Bambang Tri, Mayang berjanji pada saatnya nanti ia akan berbicara soal itu. Sementara itu, setiap dua atau tiga hari sekali Bambang berkunjung ke rumah Mayang dan menginap di sana.

Tanggal 30 Maret 2006: Anak Mayang berjenis kelamin perempuan lahir di RS Internasional Bintaro. Bayi dengan berat 2,6 kg dan panjang 46 cm itu lahir pukul 05.46 lewat operasi cesar. Bambang Tri menunggui selama proses kelahiran anaknya itu.

Tanggal 2 April 2006: Tanpa sorotan kamera infotainment dan kerumunan wartawan, Mayangsari meninggalkan Rumah Sakit Internasional Bintaro, Minggu (2/4) pukul 11.30. Mayang dijemput Bambang Trihatmodjo, ibu (Ny Larasatun), adik (Gita), dan desainer Adjie Notonegoro. Mayang duduk di kursi roda sambil mendekap bayinya. Bambang yang berkacamata hitam berjalan di sampingnya. Wajah Mayang masih terlihat pucat, sementara Bambang tampak terlihat tenang, tanpa berusaha menutupi wajahnya. Inilah pertama kalinya publik melihat kebersamaan mereka berdua.

Tanggal 8 April 2006: Nama anak Mayang terbongkar juga. Bayi yang katanya mirip Bambang itu diberi nama Khirani Siti Hartina Trihatmodjo. Desainer Adjie Notonegoro membenarkan soal nama tersebut.

Tanggal 22 April 2006: Walau dikabarkan sudah hidup berpisah, Bambang Trihatmodjo dan Halimah, tampak bahagia saat mendampingi putri sulung mereka, Gendis Siti Hatmanti (23) dalam acara adat Jawa menjelang pernikahan, siraman, di Jalan Tanjung no 23, Menteng, Jakarta Pusat. Gendis menikah dengan Arif Putra Wicaksono (25), di Masjid At Tin TMII, Minggu (23/4). Wajah Bambang-Halimah sumringah saat menyuapi Gendis secara bergantian, begitu pula ketika secara berbarengan mencium pipi putri mereka.

Tanggal 23 April 2006: Mayangsari tidak tampak dalam acara pernikahan Gendis Siti Hatmanti, putri sulung Bambang Trihatmodjo, Minggu (23/4) di Padepokan Agung Sasono Langen Utomo, TMII. Mbak Tutut pun ogah berkomentar soal Mayang. Apalagi Halimah, istri Bambang Trihatmodjo.

Tanggal 27 April 2006: Mayangsari kembali menggelar acara selapanan buah hatinya, Khirani Siti Hartina Trihatmodjo. Selapanan adalah acara adat Jawa untuk menandai selapan hari (35 hari) usia bayi. Nama tengah bayi perempuan itu, yakni Siti Hartina, mengingatkan kita pada sosok mendiang Ibu Tien Soeharto, ibunda Bambang Trihatmodjo. Ibu Tien memiliki nama asli Siti Hartinah.

Tanggal 21 Mei 2006: Rumah Mayangsari di Jalan Simprug Golf XV/36 diserbu oleh Halimah, Gendis, Panji, dan empat pengawal mereka. Bambang yang berada di rumah Mayang saat itu bogem mentah anaknya sendiri, Panji. Sementara kaki Halimah terluka kena pecahan kaca. Kasus ini ditangani Polrestro Jakarta Selatan.