luglio 28, 2006

Florentia for Florence for Firenze



Nama antik, sesuai origin Etrusca-Romano -nya, adalah Florentia, seorang serdadu Kekaisaran Roma yang diberi teritori yang sekarang adalah Piazza della Repubblica, pun kota bunga, yang disadur oleh suku Gallic menjadi Florence dan akhirnya menjadi moniker internasionalnya.

Firenze ahh ....

Dan ia sungguh adalah kota Tuscan, pusat dan sentral Renaissance. Arsitektur klasik Greca disimplifikasi penuh keanggunan memenuhi setiap sudut centro storico-nya.

Firenze pun sempat selama lima tahun menjadi ibukota the Kingdom of Italy, 1865-1870. Belum lagi Firenze pun menjadi tempat besar Dante Alighieri, si penulis abad 1300 yang akhirnya mempopulerkan dan kini, dialek Fiorentino, menjadi basis bahasa nasional Italia sekarang.

Sulit memprosakan keindahan Firenze, kota Renaissance warisan keluarga Medici ini harus disaksikan dan dinikmati dengan mata kepala sendiri. Saya pun beruntung bisa mengunjunginnya, berjarak hanya dua jam dari Perugia, maka transportasi kereta pun tak terlalu sulit. Selepas tengah hari, saat summer sekarang ini, matahari bersinar panjang, daytrip adalah sebuah hal menyenangkan bagi saya. Terburu-buru bukanlah kata kuncinya, saya memilih untuk mengenal perlahan Firenze, buat apa menjadi turis sehari kalau hanya untuk melihat objets d'art terkenal saja. Ah, sudah terlalu banyak turis yang melakukannya, sangat tidak menginspirasi.

Maka saya pun tidak berani membual telah melihat David (Michelangelo) atau bagian dalam il Duomo atau Santa Maria Novella. Antrian turis terlalu panjang, bleeeh ....

Alternatif pun, saya menjelajahi tanpa arah mulai dari Stazione, Piazza della Signora, Piazza Repvbblica, Piazza Patti.

Piazza della Signoria, bagi saya, adalah salah satu piazza paling mengakomodasi. Soal patung dan pancuran, kota Roma punya lebih banyak dan lebih grandeur karya seni. Namun, keunikan la Fontana di Nettuno adalah lokasinya yang bersebelahan dengan Palazzo Vecchio, sebuah palace dulunya menjadi gedung comune, kini meseum, dan Gli Uffizi, galeri seni paling ternama di peninsula ini.

Sedang Il Duomo, la cattedrale di Santa Maria del Fiore, apa yang bisa saya katakan. Brunelleschi memang seorang genius, desainnya simpel, elegan, rumit, cerdas, menginspirasi jiwa, warna dominasi hijau daun dan marron, namun tetap mempertahankan gaya klasik Italia dan Yunani.

Ah Firenze, saya akan selalu kembali kepadamu.

+++


Ercole e Caco (Hercules and Cacus)


La Fontana di Nettuno


Medusa decapitata (beheaded)


Atrium, Palazzo Vecchio


Palazzo Vecchio


Palazzo Vecchio in half a glimpse


Peeping il Duomo


Piazza del Duomo


Il campanile della Santa Maria del Fiore


Three dogs or Three horses, piazza degli Uffizi

7 comments:

Anonimo ha detto...

kereeen...!! :)

Anonimo ha detto...

magnifico... o{*_*}o

Anonimo ha detto...

heiyaaahh.... ikut ama yg di atas deh! sugoii ne! silakan mampir blog saya... di bagian gallery udah nulist ttg Kyoto :-)

Anonimo ha detto...

punya kenangan: ke firenze pas tanggal pernikahan mantan pacar, maksudnya mau escape dari kenyataan eh... di duomo pas lagi banyak pasangan yang nikah... trus ke vatican, pas lagi ada pemberkatan nikah massal oleh pope II... hiks hiks...
huh, jadi curhat! *hahaha*

Anonimo ha detto...

haduuuh... cantik banget ya.. gue suka yg antik2 gitu sih ;))

Anonimo ha detto...

wow.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! beautiful city...............
kyanya bakal betah gue kalo main di sana (NGAREP!!!!!!!!!)

Anonimo ha detto...

wah kerenn!!!!!!!!!!!!!! gue pasti betah kalo maen di sana (NGAREP!!!!!!!!!)