giugno 04, 2006

Je préfère la vie estivale


╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦╦
Hari menjelang petang. Hari ini seorang housemate saya mendadak bilang, keponakannya baru saja mendapatkan driving licence-nya, Lindley just turned seventeen. Padahal si Lindley kecil ini baru rasanya kemarin masih sibuk berjualan donut di kedai kecil di shopping centre, cari pengalaman plus duit jajan tambahan.
╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩╩

Udah masuk ke winter core, temperatur siang hari 15º malem hari bisa sampe 0º di beberapa suburb kota ini. Memang tampak remeh dibanding iklim Eropa apalagi Nordik/Siberia yang musim panas saja bisa mendadak bersalju (di Bavaria beberapa hari lalu, padalah Piala Dunia saja belum sempat mulai) ^^. Tapi sungguh perumahan australis tidak dirancang untuk musim dingin. Musim panas yg bisa ekstrim di sini masih bisa dibendung dengan membuka jendela, pintu plus kipas angin. Sedang winter, euh ... mau menyalahkan siapa? Si kontraktor? Si pemilik rumah? Si arsitek? Lah wong rumah di sini semuanya seragam.

Berbeda dengan negara beku di ujung dunia ekstrim lainnya, Australia sangat (terlalu) laid back menghadapi perubahan cuaca, motto mereka yang mungkin «We have Eternal Summer here» tentu tidak menolong. Beberapa tahun lalu saya pun berdiam di kota kecil di Queensland, untuk studi. Garis lintangnya termasuk sub tropis. Tapi suatu hari di awal bulan Juni, siang hari begitu indahnya 27ºC, malam hari saya tidur biasa hanya berselimut tipis. Bah .. mendadak tengah malam tubuh ini bergetar, tidur tak lagi mungkin. Dinginnya menggila. Oaaah saya pun lelabakan mencari selimut tambahan di pagi buta. Koran pagi harinya memberitakan suhu dropped menjadi 3ºC.

Teringat saya saat pertama kalinya ke hemisphere Utara, sergapan angin NYC menusuk tulang hingga ke sum-sum. Ini belum seberapa. Di Kanada, minus 30-40ºC dianggap normal. Haah ... malangnya diriku si anak tropis ini. Tapi justru dengan begitu, rumah residensi di sana terasa hangat entah pagi, siang atau malam.

Menginap di rumah teman di Burlington, Ontario, kediamannya sebuah rumah dua tingkat dilengkapi central heating, insulasi tebal di sekeliling rumah, dan pengatur suhu elektronik dengan remote control.

Sedang rumah ostralis, boro-boro pengatur suhu digital, insulasi rumah pun tidak ada. Yang diandalkan sebagai pengusir rasa dingin adalah pemanas ruang portable dengan sistem colokan. Rumah kami punya fireplace tapi mencari kayu bakar sulit. Membeli arang artifisial di toko terlalu boros dan yah efeknya terasa terlalu mahal.

Yang menyebalkan dari musim dingin di sini, tagihan listrik menggembung sebab penggunaan heaters melonjak dan menggila.

Moi, je préfère la vie estivale ... d'accord?

9 comments:

Anonimo ha detto...

makanya, pulang kampung sekali-sekali. ikut yuk sama gw ke komodo. i'll be leaving tommorrow. cuacanya bakal menyenangkan. bisa snorkling-snorkling stupid like i love you deh pokoknya! heheheh...

Anonimo ha detto...

dinda: Ke Komodo, maksudnya Pulau Komodo? Oaaah ...

Anonimo ha detto...

Kok kebetulan ya, aku juga lagi ngomongin cuaca. Duh, disini cuaca lagi gak menentu, di mana2 sih ya..
Nyalahin siapa ya enaknya, Presiden Bush karena gak mau menandatangani Kyoto Protokol?

Aku juga lebih seneng estate...biarpun bisa mencapai 40°di sini, di Perugia ke bawah mungkin lebih tapi tetep anget nget...

Udah selesai packingnya? Jangan lupa bawa antimo ..LOL

Anonimo ha detto...

dingin? ah sudah biasa.. :p

Anonimo ha detto...

tari : emang enakan nyalahin Bush! Non sono pronto di andarmene, ci sono ancora qualche affare da finire poi ciao i miei canguri. Sai che abbiamo ancora tre settimane della lezione di italiano a scuola.

Anonimo ha detto...

ternyata sama yah dg rumah2 jp. di sini rumah2 berpenghangat terpusat baru populer akhir-akhir ini aja (untuk bangunan baru). rumah-rumah (dan apartemen/mansion) lama masih di-desain nggak siap dengan musim dingin. penghangat semuanya portable dan inkremen. jadinya lebih banyak innovate pernak-pernik: penutup celah jendela, penghangat semprot untuk ruangan kecil, penghangat kaki, jaket dan bantalan berpenghangat, etc etc yg kebanyakan silly.

Anonimo ha detto...

Tadi pagi baru saja minus 3 celcius, dingin banget sampai mau mandi harus lari2 dulu supaya agak hangat hehehe:D
Sebenarnya suhu siangnya, meski winter, tidak ganas, ASAL tidak ada angin dari selatan...brrrr... tapi memang Aussie dan Kiwi terlalu laid back back... suhu sedingin ini masih banyak yg bercelana pendek...huh

Anonimo ha detto...

gue inget jaman2 masih di NJ. setiap masuk apartemen abis pulang sekolah, pasti rasanya anget banget. homy banget. trus keluar maen2 salju sampe tangan dan kaki ngga ada rasanya lagi, terus langsung masuk ke dalem dan berendem aer anget, terus makan. gosh... gue kangen banget!

Anonimo ha detto...

cj : di sini kami blm mengimpor periferal musim dingin spt di Jpn. Bantal penghangat kaki? hihihi, knp ngga berselimut aja (duvetnya dibawa ke ruang tengah sambil nonton tv) kan lebih praktis, err atau tidak?

doel : yg celana pendekan udah dua minggu ini lenyap. tapi masih ada yg pake tshirt lengan kutung di pantai.

pyro : kpn balik ke the other state next to New York? ajak gue? hehe