agosto 18, 2007

Dunia aviasi RI

Yang membuat saya geram namum hanya bisa geleng kepala: rendahnya kesadaran kebanyakan warga Indonesia terhadap etiket akan keselamatan penerbangan.

Mungkin terlalu muluk untuk meminta orang tua Indonesia untuk mendidik anak-anak (kecil) mereka untuk ngga berisik selama penerbangan. Hehehee, trauma penerbangan yang saya alami akhir-akhir ini, anak-anak kecil hiperaktif yang bukan saja ceriwis tanpa henti tapi juga sangat iseng memainkan tombol2 di seat.

Tapi ngga abis pikir mengapa orang tua RI ini tidak menyadari betapa jelek contoh yang mereka berikan:

1. masuk aircraft telepon sudah harus off. Entar kalo ada masalah dengan mesin pesawat, lalu jatuh, mau menyalahkan siapa?

2. kalopun lupa mematikan telp, tapi tolong segera matikan itu telp mau sebelum pesawat takeoff. (bukannya malah menelpon last minute, "iyah, ibu udah di pesawat, jangan lupa matiin kompor yah". lokasi percakapan, bandara Semarang disaksikan oleh kuping saya sendiri 12/07/07).

3. mendarat, OMG, security belt udah dilepas, dengan bunyinya yang tidak salah lagi, cekleg cegleg, kabin depan, kabin tengah, kabin belakang, satu sabuk diikuti sabuk lain. (dan anak kecil di samping saya, mengikuti example papanya, ia pun ikut melepas sabuknya sambil wajahnya ikut gelisah). Tolong inget, contoh buruk yang didemostrasikan orangtua diambil oleh anak-anak kalian! Apakah warga RI sebegitu tak terdidik untuk bisa menghormati peraturan keselamatan internasional?????

4. fenomena tipikal RI yang jarang saya lihat di luar RI: aircraft baru saja diparkir, airgate baru akan ditempel ke pintu, tapi para penumpang (nb. yang terhormat) sudah lomba berdiri untuk mengambil overhead luggage mereka. Tidak bisakah menunggu satu menit saja, inget, pilot bilang "jangan bergerak sebelum signal safety belt off".

Sekali lagi saya ngga mau menuding betapa tidak teredukasinya petinggi RI dan para orang tua penumpang di Republik Indonesia, tapi kenyataan dan contoh sehari-hari telah jelas dan bicara untuk dirinya sendiri!

3 comments:

Anonimo ha detto...

G.. moga2 kamu masih waras disana..dan tidak terbawa suasana yg bikin gila...

Gimana, udah di masakin sayur asem belum ama mama? Salam ya buat beliau. Oh ya.. Ben suka nanyain.. dimana Mas G??

TvC

Anonimo ha detto...

Setuju banget! Gue juga sering gemes kalau lihat para penumpang pesawat di Indonesia.

Dulu pernah menyaksikan sepasang pemudi Indonesia dibentak sama pramugara pas penerbangan pulang naik Lufthansa. Mereka yang naik dari Singapura, sewaktu pesawat baru mendarat sudah berdiri dan mau ambil bagasi.

Si pramugara langsung teriak:

YOU! Sit down!

hihihi...yang dibentak langsung pucat pasi.

-pipit-

windy ha detto...

hallo.
saya windy dari gagasmedia (sebuah penerbitan di jakarta). i just read your blog, and in my opinion, it's kewl. unfortunately, banyakan bahasa itali-nya. which is, i do not understand. eniweiii... berminat bikin buku tentang travelling di itali, ngga? ini serius. sangat serius. since from this blog, i know u are in RI, could we meet? u could contact me at 021-78883030-204, or my email : windy@gagasmedia.net. please, kalo tertarik, kasih kabar yha.thanks!