luglio 14, 2008

Quanto paghi di solito?

Usai rilis dan launching CIAO ITALIA! —dan juga promo buku tersebut— surprisingly gue masih punya waktu luang meskipun sebenarnya gue lumayan sibuk ngambil job-job kecil di sana-sini.

Gue sering maen-maen ke Institut Kebudayaan Italia, yang dikenal oleh warga Jakarta dengan inisialnya: IIC. Letaknya di Menteng.

Gue biasanya dateng untuk make internetnya — yes, di meja gue yang lama, yang sampai sekarang masih kosong. Itu meja yang paling bagus sebenernya di kantor sekretariat.

Gue tengah asyik browsing. Tiba-tiba ada interupsi dari staf paling senior di kantor tersebut, ibu Laila, yang tampak gundah gulana. Rupanya dia sedang ngerjain terjemahan artikel dan butuh informasi urgent dari Gianni, satu dari dua staf IIC yang tulen orang Italia. Gianni jago berbahasa Indonesia.

Laila: “Gianni, apa bahasa Italia untuk tempat di mana prostitusi ditangkap dan direhabilitasi. Apa bahasa Itali untuk panti rehabilitasi?”

Gianni (wajah kaget, mata terbelalak): “Ha? Laila, kenapa kamu nanya hal ini? Di Italia, nggak ada tempat seperti itu. Prostitusi yang ketangkap biasanya cuma menginap semalam di kantor polisi lalu dilepas lagi. Nggak ada panti.”

Laila: “Jadi apa yang aku tulis untuk terjemahan artikel ini?”

Gianni: “Nggak tau!” Lalu Gianni mulai cerita mengenai tren baru di negeri Pasta sana, yakni para transvestite Brasil she-male yang operasi plastiknya ‘bagus sekali’.

Perhatian kami tersedot, kuping kami berdiri menangkap setiap informasi akan bisnis cinta di Italia, yang ilegal namun eksis dan semarak setiap malamnya. Penjaja cinta dihina-dina namun dibutuhkan. Di kota-kota besar Italia, seringkali polisi dan carabinieri (polisi militer) melakukan operasi di ruas-ruas jalan yang “hot”.

Edwin (staf pendidikan): “Gianni, quanto paghi di solito?”; Oke, Edwin sebenarnya bermaksud berapa “berapa bayaran «transaksi cinta» di sana” tapi yang keluar dari mulutnya sedikit berbeda “Gianni, biasanya kamu bayar berapa?”

Kantor sekretariat tergelak-gelak, tawa meledak.

Saya: “Ya Gianni. BERAPA biasanya kamu membayar?”

Gianni bete. Dia mengaku selalu setia dengan istrinya dan TIDAK pernah menggunakan jasa prostitute.

6 comments:

Anonimo ha detto...

emangnya orang sini yg pelacurnya sering diobyekin :D
btw, ada pertanyaan buat isi di "ciao italia". Soal timnas italia, gw ga ngerti apa yang kamu maksud pippo sebagai pelatih Italia itu adalah nama panggilan marcello lippi? Soalnya pippo itu nama kecil filippo inzaghi, striker gaek AC Milan.

Unknown ha detto...
Questo commento è stato eliminato dall'autore.
Anonimo ha detto...

Povero Gianni .. eheheh
Ho comprato il tuo libro ma non ho ancora il tempo di leggerlo

Stephanie Zen ha detto...

hahaha lucuuu ;p

vachzar ha detto...

hahah mungkin biasanya dibayarin *bahasa italinya apaan ya?*
salam kenal mas!!!

Aksiku - Toko Buku Bekas Online ha detto...

Yang Minat Bukunya Mas Gama silahkan ke sini, selagi ada hehehe.. http://www.aksiku.com/2013/09/buku-bekas-ciao-italia-catatan.html