gennaio 20, 2007

Napoli


Napoli (Naples), Campania, Italia

Oyah, kemaren saya sempet hop in trenitalia, menuju ................ errr, Napoli. Kota greco-spagnolo yg aneh itu. Dari awal udah rada serem, tiap hari di tv di sini -Italia- banyak genangan darah di jalanan Napoli, turis dirampok etc, temen2 Romani juga bilang super ati2 (dompet ditaro di tempat tak terjangkau –haah, emang hari gini masih gaya naro dompet di balik cangcut?) ... anyway, saya ambil kereta regionale yg paling murah, banyak sih eurostar tapi beda harga bikin begidik.

Tiba di napoli centrale, disorientasi, berharap ada informasi turis buat ambil peta atao apa kek, dan saya berharap terlalu banyak. Tidak ada kios turisme di stasiun!

Napoli memang bizarre. Soal traffico, Roma aja udah kacau, Napoli itu dobel -motor2 seliweran merasa raja jalanan. Pelacuran terang2an, jam lima sore udah memajang diri dg bergerombol para "donnaccie" -pelacur- sambil melirik ke pelalulalang. Anak2 kecil 5 atau 6 taon «scugnizzo» -raskal- melaju dg motor mini mereka, dengan pilox di tangan, mencoret mobil2 yg mereka lalui.

Bukan saja sampai di situ, anak-anak remaja tanggung, 15 tahun-an. bukannya berada di sekolah tapi malah berkerja. Realitas kehidupan keras Napolitana???

Banyak pula ibu-ibu Napoli yang berjualan rokok dengan harga murah. Rokok ilegal sebetulnya. Rokok contraband. Rokok tak berpajak. Saya pikir ini potret usang Napoli tahun 70-an atau apalah, cerita di buku-buku tua. Tapi masih saja aktual. Dan tak ada satu polisi pun yang saya lihat mempatrol jalanan Napoli.

Gila euy!

Pedagang kaki lima bukan saja org Afrika tapi juga para Napolitani yg harus survive bergerilya mencari sesuap nasi. Di jalan,
kebanyakan org bicara dialetto napolitano, saya bukan saja ngga ngerti
dialetto tapi juga saat mereka bicara italiano-italiano, susah nangkep
aksennya yg bizarre itu. Apa mau dikata, Napoli bak dunia lain!

Napoli in images :
(komentar akan sangat diapresiasi)


Fruttivendolo (fruitstall)


Panni in aria (Napoli's famous washing lines) ubiquitous everywhere in Napoli


Vicolo (Napoli's sombre alleyways)


Bidonville (Napoli, a dirty port town)

7 comments:

Anonimo ha detto...

Foto pertama keren jali, yang kedua dan tiga, mungkin kalo di sini banyak rusun berdempet juga bisa kaya gitu :D (cuma apa bisa kering ya, ga kena matahari hehehe)

CIAO ITALIA! ha detto...

ciao HEDI : bisa kering kok jemuran. Malah ini metoda yg dipilih dan disukai oleh ibu2 rumah tangga di Itali.

Rasionalisasi mereka : pengeringan alla naturale, dg violet matahari, selain membunuh kuman, bahan baju lebih segar dan tahan lama, juga menghemat uang bills (daripada harus menggunakan asciugatrice, dryer, sebab biaya elektrik di Italia salah satu yg paling mahal di Eropa).

makasih atas komennya.

ciao

Unknown ha detto...

hmm... gak nyangka ada bagian itali yg kayak gitu.. di amsterdam ada sih daerah ngeri gitu.. cuman yaa gak separah yg kamu ceritain... *merinding*

untung km gak tinggal disitu.. :D

Anonimo ha detto...

itu photo darri bronx apa tanah abang? :D

CIAO ITALIA! ha detto...

Anonimus (Bronx atau Tanah Abang) siapakah kamu? ehhehe

macchiato.

boy ha detto...

loh, koq gak jauh beda sama jakarta yaaa??

dodY ha detto...

keren foto-nya! baru nyadar kalo di sana ada juga yg ruwet2 macam di sini yah! hehehe :-D