Fly with us, not them!
Gue kemaren terbang antar benua via Singapura.
Dan saudara-saudara, ternyata Garuda bukan cuma dianggap maskapai kelas teri di Eropa saja, tapi di Changi juga. Buktinya penumpang turun (hanya) dari Garuda, di screen lagi. Gue ampe lepas laptop dari sarung, dikit lagi check pakaian dalam dah. Berarti security screening di JKT sia-sia dan dianggap sampah, dong? Not cool!
Connecting flight dengan Qantas, whoaah... disergap bau keju! ... tahan napas sejenak. Suffocation.
Baunya kaya keju mozzarella australia. Bau sama keju tapi... something didn't feel right. Eheh, ternyata flight attendants Qantas itu tua-tua, yang paling muda aja 40an dan yang ngelayanin kelas ekonomi... waks, ibu2 60 taonan, yang kulit lehernya menjuntai dan bau orang tua. Beda banget dg attendants airlines Arab, eg. Etihad, 20an semua, kulit kenceng dan senyum lebar.
Moral cerita: fly Etihad, not Qantas.
2 comments:
Mending bau keju mozzarella di bufala dari campania dong..
nope. itu di-screen ulangnya random kok. kemaren gue naek SQ juga di-screen ulang di changi.
Posta un commento