giugno 07, 2007

Toelf-nya Italian, euy!

Terakhir saya harus membanting otak untuk sebuah tes bahasa berpaling ke tahun 1999. Tentu saja tak lain tak bukan tes internasional semilyar umat, TOEFL. Ngga ada yang spesial, kisah basi, saya pun udah ngga inget lagi berapa score yang dengan gemilang (err, gemilang?) saya raih (ehehe, 233 computer-based deng!).

Tanpa hendak berpusing-pusing tanpa tujuan, saya hendak konfess:

Dan minggu depan, 10 hari lagi, saya akan menghadapi, mengiris lembar kertas dan garis kosing, duduk di depan komisi, ujian Toelf-nya Italian.

Dan si Toefl italian ini untungnya punya nama juga: CELI.

Beda dengan Toefl, Celi berbasiskan sistem eropa (standard cambridge, kalau ngga salah) di mana ada lima tingkat. Toelf hanya ada satu, general, tapi berstrata semakin lama semakin tinggi tingkat kesulitannya.

Dan saya akan mengikuti level 5, tinggat terakhir dari tes internasional bahasa italia ini.

Deg-degan, ya iyalah, ini salah satu telur dan buah hasil belajar Italian selama dua setengah tahun (walopun, sebenernya, lebih ke arah, satu tahun terakhir ini di mana saya menggembleng diri mati-matian untuk mencapai fluency in Italian).

Ya usi, pepatah lokal berkata: IN BOCCA A LUPO.

ciao.
ps. bagi yang tertarik mengetahui hasil tes, kira-kira bulan depan kirimkan pesan ke saya.

giugno 01, 2007

Milano, Lombardia, Italia


Dan saya, beserta jutaan lainnya, mengkonfirmasi bahwa Milan (Milano, IT) adalah pusat bisnis, kota kapitalistik Italia. Bukti nyata bisa dilihat dari infrastruktur kota yang mengedepankan kemajuan, kemodernan, hingga centro storico Milano (kota antik) yang biasanya sangat esensial dan mudah ditemukan di kota-kota di Italia … sangat insignifikan:

Mau bukti Milan kota bisnis? Gereja Katolik Roma pun tidak mau ketinggalan mengais rejeki sembari merenovasi façade Katedral Milano, mengingat posisinya yang super strategis. BALIHO gigantesque alla in your face tepat di pusat kota Milano!

Dan tentu saya harus berterima kasih kepada seorang responden, seorang gadis Indonesia yang beresidensi di Milan, yang dengan murah hati telah membantu, menampung saya barang dua malam. Yasmina, yang saya kenal via blog-nya: baneneira.net

Hingga kini total baru tiga kali saya bersua mua secara personal dengan teman blog.
Pertama, di Sydney, awal tahun 2006 (maafkan, tapi halaman blog-nya telah hilang dari database saya).
Kedua, November 2006, di Italia (Cesena, www.tarivancollem.blogspot.com) seorang wanita italo-indonesia yang sangat baik hati, jago masak, dan sangat ramah terhadap student RI di Italia.
Ketiga, Yasmina. Hingga kini bisa dibilang respons positif yang selalu saya persepsi, ah mungkin saya yang beruntung mengenal teman-teman blog ini.

Dan pengalaman kamu sendiri, bertemu dg bloggers lain kopi darat? Positifkah?

un abbraccio a tutti I miei respondenti virtuali +++


Il Duomo di Milano